This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 20 Desember 2012

Kedudukan Shalat dalam Islam


Dalam Islam, shalat mempunyai kedudukan yang tidak bisa ditandingi oleh ibadah lain. Shalat merupakan tiang agama yang hanya dengan shalat Islam bisa tegak. Rasulullah bersabda:
“Kepala segala sesuatu adalah Islam. Adapun tiang Islam adalah shalat dan puncak kemuliaan Islam adalah jihad fii sabiililLaah.”

Shalat adalah ibadah pertama yang diwajibkan Allah. Allah menetapkan wajibnya shalat dengan memerintahkannya secara langsung kepada rasul-Nya di malam mi’raj tanpa perantaraan malaikat. Anas berkata: “Shalat yang diwajibkan kepada Nabi di malam isra’ adalah sebanyak lima puluh waktu (sehari), lalu dikurangi menjadi lima waktu, lalu beliau diseru:
“Ya Muhammmad, sesungguhnya tidak ada lagi perkataan (keputusan) disisi-Ku yang bisa diubah, dan bagimu dengan lima shalat ini sama dengan lima puluh shalat.” (HR Ahmad, al-Nasa’i, dan al-Turmudzi yang men-shahih-kannya).

Shalat adalah ibadah seorang hamba yang pertama kali di-hizab (dihitung). Abdullah bin Qurth berkata bahwa Rasulullah bersabda:
“Ibadah seorang hamba yang pertama kali dihizab pada hari Kiamat adalah shalat. Jika baik shalatnya, baik pula amal-amal lainnya. Jika shalatnya rusak, rusak pula amal-amal lainnya.” (HR Thabrani).

Shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah ketika akan meninggalkan dunia. Beliau berkata dibeberapa hembusan napas terakhirnya:
”Shalat...., shalat...., dan budak-budak wanita kalian...!”

Shalat adalah bagian dari agama yang terakhir hilang. Jika shalat terlantar, berarti agama secara keseluruhan pun terlantar. Rasulullah bersabda:
“Sungguh akan hilang pegangan-pegangan Islam satu demi satu, maka ketika habis pegangan itu tinggallah manusia dengan pegangan yang ada di sekitarnya. Yang pertama adalah rusaknya hukum, dan yang terkhir adalah rusaknya shalat.” (HR Ibnu Hibban dari hadits Abu Umamah).

Berulang kali dalam Al-Qur’an Allah menyebutkan kata shalat. Suatu ketika diikuti dengan kata dzikr, seperti:
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya) dari ibadat-abadat lain).” (QS al-Ankabuut [29]: 45).
“Sungguh beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan ia ingat akan asma-Nya lalu mengerjakan shalat.” (QS al-A’laa [87]: 14-15).
“Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (QS Thaahaa [20]: 14.

Adakalanya diikuti dengan kata zakat, seperti:
“Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat.” (QS al-Baqarah [2]: 110.

Adakalanya diikuti dengan kata sabar, seperti:
”Mintalah pertolongan dengan kesabarandan shalat.” (QS al-Baqarah [2]: 45.

Kadang diikuti dengan kata al-nusuk (ibadah), seperti dalam surat al-Kautsar:
“Shalatlah karena Tuhanmu dan berqurbalah.” (QS al-Kautsar [108]: 2).

Juga dalam surat al-An’aam:
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada allah).” (QS al-An’aam [6]: 162-163).
Dalam beberapa tempat, perintah agar berbuat kebajikan diawali dengan shalat dan diakhiri dengan shalat seperti awal surat al-Mu’minuun ayat 1 sampai 11:
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya,...” sampai ayat “... dan orang-orang yang memeliharashalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS al-Mu’minuun [23]: 1-11).

Perintah shalat dalam Islam tampak begitu jelas. Perintah untuk menjaga shalat tetap berlaku, baik dalam keadaan mukim maupun bepergian, aman maupun takut. Allah berfirman:
“Peliharalah segala shalat (mu), dan 9peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian maka apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS al-Baqarah [2]: 238-239).

Dalam penjelasan tata cara shalat saat dalam perjalanan, peperangan, dan dalam kondisi aman, Allah berfirman:
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa  kamu mengqashar shalat(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir adalah musuh yang nyata bagimu. Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu), lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaknya segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka’at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang segolongan yang kedua yang belum shalat, lalu shalatlah mereka dengan-mu, dan hendaklah mereka bersiap-siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat suatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azhab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS an-Nisaa’ [4]: 101-103).

Sesungguhnya malaikat Nakir akan memperbesar siksa orang yang menyepelekan shalat dan mengancam orang-orang yang menyia-nyiakan shalat. Allah berfirman:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS Maryam [19]: 59).

Allah juga berfirman:
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS al-Maa’uun [107]: 4-5).

Karena shalat merupakan masalah yang besar, dan memerlukan petunjuk secara khusus maka Nabi Ibrahim meminta kepada Tuhannya agar diri dan keluarganya dijadikan golongan orang-orang yang selalu mendirikan shalat:
“Ya Allah, jadikanlah aku dan keturunanku orang-orang yang selalu mendirikan shalat. Ya Tuhan kami terimalah do’a kami.” (QS Ibraahiim [14]: 40).

REFERENSI
Syaikh Sayyid Sabiq. 2006. Tata Cara Shalat Nabi. Yogyakarta: Mardhiyah Press
Pengantar Syaikh Hasan al-Banna

Judul Asli: Fiqh al-Sunnah
(dari al-Shalaat; manazilatuhaa fi al-Islaam hingga al-Adzkaar wa al-Ad’iyyah ba’da al-Salaam)
Karya al-Syaikh al-Sayyid Sabiq
Penerbit: Daar al-Fath lil I’laam al-‘Arabiy
Kairo, cet. 1, 1418 H/ 1998 M

Minggu, 18 November 2012

Bandung Mawardi dalam Pelatihan Jurnalistik


            Rabu, 14 November 2012, bertempat di UNS (Universitas Sebelas Maret), Penulis terkenal yang juga sebagai alumnus UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) menyajikan kiat-kiat mempermudah mahasiswa untuk memulai menulis. Beliau, Bandung Mawardi didampingi Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum., dalam acara yang bertemakan “Pelatihan Menulis Artikel Pada Media Cetak Sebagai Pengembangan Softskill Mahasiswa” mengemukakan pentingnya menulis sebagai bekal mahasiswa dalam pembuatan skripsi karena notabene mahasiswa dituntut tidak hanya memiliki kemampuan berbicara yang baik tetapi juga kemampuan menyampaikan gagasan dalam bentuk tulisan yang dapat dipahami oleh pembaca. Dalam hal ini Bandung Mawardi menuturkan “Jangan pernah menunda untuk menulis apalagi dengan menyertakan banyak alasan.”
            Untuk bisa menjadi penulis yang handal tuturnya diperlukan latihan dan pantang putus asa terlebih bagi seorang pemula yang pengetahuan akan tata tulis masih sangat minim dan perlu waktu untuk meningkatkan pengetahuan. Dalam ceramahnya sebagai nara sumber, beliau juga menegaskan “Menulis merupakan hal untuk menguji kesabaran, dalam dua jam misalnya seorang pemula memulai menulis, tetapi hasilnya hanya berupa tulisan yang mungkin hanya sejumlah sepuluh baris. Jangan anggap bahwa apa yang dilakukan tersebut, yaitu duduk selama dua jam hanya mendapatkan sepuluh baris sebagai buang-buang waktu saja.”
            Pada acara ini, yang dimulai pukul 13.00 WIB sampai menuai kelar pukul 17.00 WIB banyak mahasiswa yang mengaku menjadi lebih percaya diri dalam menuangkan gagasannya. Pasalnya, beliau mengajak mahasiswa untuk benar-benar bisa menyampaikan gagasan yang ada dalam pikiran menjadi sebuah tulisan. Dimana dalam menyusun kalimat tentunya dibutuhkan kemamuan olah kata yang baik. Dalam cara yang diterapkan Bandung Mawardi untuk memancing olah gagasan mahasiswa yaitu dengan menentukan satu kata. Kata “hujan” misalnya. Dengan kata “hujan” mahasiswa diperkenankan untuk memikirkan apa saja yang berkaitan dengan hujan, intinya mahasiswa dituntut untuk memperbanyak kata “hujan” dalam tulisan yang akan dibuat. Penggunaan satu kata saja menurutnya menjadi pemicu untuk berpikir banyak hal. Kata “hujan” dapat dihubungkan dengan asmara, kekuasaan Tuhan, dan juga jalan yang berlubang yang terisi air ketika hujan turun sehingga mempersulit orang-orang untuk melaluinya. Beliau juga melatih kepekaan mahasiswa dengan menyuruh mahasiswa untuk menyampaikan gagasan yang berhubungan dengan kata-kata ampuh yang dijadikan sebagai pedoman dalam bertindak. Beliau menyarankan supaya mahasiswa menulis mengenai kata tersebut lalu dijelaskan secara lebih rinci, dalam hal ini juga diperbolehkan untuk menceritakan dari manakah kata-kata tersebut diperoleh. Mahasiswa juga sangat antusias untuk mengikuti ceramahnya. Beliau dalam ceramahnya menekankan bahwa menulis bukan sebagai ajang untuk mencapai ketenaran, popularitas, apalagi untuk mencari uang. Menulis merupakan cara memberi kepada banyak orang, dengan menulis maka akan terjalin hubungan antar manusia melalui imajinasi. Apabila tulisan yang dibuat dibaca banyak orang, maka semakin banyak pula seorang penulis memberi kepada orang lain. Dalam acara ini, beliau mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dan memulai menulis.
            Acara yang dilaksanakan tepat di aula gedung F FKIP UNS  diikuti oleh mahasiswa UNS angkatan 2012 dan dimeriahkan oleh doorprice berupa buku-buku yang sudah disediakan sebelumnya oleh nara sumber handal, Bandung Mawardi untuk mahasiswa yang aktif bertanya dan beraspirasi.
            Wujud pentingnya jurnalistik dalam kehidupan mahasiswa, yaitu adanya kegiatan berupa penulisan PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) sebagai Ilmiah teknis yang membutuhkan kemampuan tulis menulis yang luar biasa. Oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud perhatian terhadap jurnalistik bagi mahasiswa awal yang belum paham benar mengenai kehidupan kampus yang tak lepas dari kegiatan tulis-menulis. Kegiatan jurnalistik nantinya juga dilaksanakan dengan mengikutsertakan mahasiswa lama yang kemungkinan masih sangat membutuhkan pelatihan tulis-menulis. Dalam hal ini menunjukkan besarnya perhatian pengajar kampus terhadap anak didiknya guna pencapaian pencerahan dalam bidang tulis-menulis.
            Bandung Mawardi menjelaskan bahwa untuk menulis jangan sertakan ungkapan “saya ingin menulis”. Tuturnya menulis yang disertai keinginan hanya sebagai keinginan saja padahal keinginan manusia sangat luar bisa banyak. Keinginan ini, keinginan itu. Maka untuk menulis hilangkan kata “ingin” sehingga menjadi “saya menulis”.
            Sebagai penulis ternama, beliau menyampaikan bahwa menulis merupakan ajang untuk membawa manusia kembali pada suasana hening setelah seharian menemui keramaian dalam aktivitas harian. Menulis mengajak si penulis untuk teringat pada keheningan. Dimana dalam kondisi dan suasana hening manusia mampu berpikir bagaimanakah sebenarnya hidupnya dan mampu untuk teringat pada Tuhan yang mungkin dalam do’anya dan pendekatan pada Tuhan hanya dalam hitungan menit. Dalam ceramah yang mengasyikkan, penulis ini menyertakan latar belakang tentang kehidupannya. Selain sebagai penulis pada berbagai media ternama di Indonesia, baru-baru kemarin beliau juga mengisi seminar internasional yang diadakan di Bali. Dahsyatnya seminar ini diikuti oleh sejumlah tiga ratus orang dari tiga puluh tiga negara dunia.
            Kehadiran Bandung Mawardi dalam acara ini menjadi motivator tersendiri bagi para mahasiswa. Dia, seorang yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam bidang kepenulisan. Kondisi demikian menjadi momen yang sangat berharga bagi perkembangan selanjutnya mahasiswa dalam berkiprah pada bidang ini. Banyak hal-hal baru yang didapatkan sebagai buah keberhasilan ceramahnya. Hal ini sungguh luar biasa.

Sabtu, 10 November 2012

MENGAPA SAYA MEMILIH ISLAM


Dalam setiap segi kehidupan manusia selalu terdapat hambatan dan cobaan sehingga dibutuhkan pilar-pilar yang kuat agar manusia tetap bertahan dalam kondisi apapun. Tetapi hanya sedikit manusia yang memahami dan mengetahui seperti apakah dan bagaimanakah pilar-pilar itu sehingga tidak sedikit manusia yang meninggal dalam keadaan tragis disebabkan karena ketidakmampuan menahan diri dari cobaan-cobaan yang hadir. Banyak pula manusia yang mengalami tekanan mental. Mereka menjadi manusia tidak normal, gila, banyak berbuat kejahatan, mendekati kebodohan-kebodohan, tidak bermoral, dan berbuat hanya sekehendak nafsu saja. Di sinilah ajaran Islam hadir untuk mencerahkan manusia menuju kehidupan yang beradab. Islam membawa sejuta perubahan pada semua segi kehidupan. Manusia yang dulunya tidak mengenal Tuhan menjadi mengenal siapakah Tuhan dan bagaimanakah hakekatnya Tuhan itu. Manusia yang dulunya buta terhadap aturan menjadi mengerti apakah aturan dan bagaimanakah gunanya. Kita sebagai manusia haruslah bersyukur atas segala karunia yang Alloh berikan. Apalagi jika kita sudah mengenal Islam sejak kita dilahirkan dari rahim seorang ibu. Apakah islam itu:
1.       Islam sebagai agama yang datang dari Alloh subhanahuwata’ala
 Agama Islam sebagai agama yang datang dari Alloh diterangkan dalam Surat Ali Imran ayat 83:
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Alloh, padahal kepada-Nya-lah berserah diri apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allohlah mereka dikembalikan.”
2.       Islam sebagai agama yang benar
Hal ini termaktub dalam Surat At Taubah ayat 33
“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”
Maka, jelaslah bahwa hanya Islam sebagai agama yang benar. Kata lainnya adalah tidak ada agama yang benar selain Islan
3.       Islam sebagai agama yang diridhoi
Dalam Surat Ali Imran ayat 19 dijelaskan bahwa:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Alloh hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali  setelah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Alloh maka sesungguhnya Alloh sangat cepat hisab-Nya.”
4.       Agama selain Islam adalah agama yang tidak diterima
Alloh berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 85:
“Barangsiapa mencari agama selain Agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
5.       Islam sebagai agama yang disempurnakan oleh Alloh
Diterangkan dalam Surat Al Maidah ayat 3:
“...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu....”
6.       Islam sebagai petunjuk yang diberikan Alloh kepada manusia
Alloh berfirman dalam Surat Al An’aam ayat 125:
“Barangsiapa yang Alloh menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Alloh kesesatannya, niscaya Alloh menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Alloh menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”
7.       Islam sebagai agama bagi orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Alloh
Hal ini terdapat dalam Surat Az Zumar (39) ayat 22:
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Alloh hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Alloh. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”
8.       Islam sebagai nikmat yang dilimpahkan Alloh suhanahuwata’ala
Alloh berfirman dalam Surat  Al Hujarat (49) ayat 17:
“Mereka merasa telah memberi ni’mat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: ‘Janganlah kamu merasa telah memberi ni’mat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Alloh Dialah yang melimpahkan ni’mat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar.’”

Minggu, 21 Oktober 2012

Kemampuan Yang Harus Dimiliki Seorang Guru


 Kriteria guru yang bagaimanakah yang disukai oleh anak didiknya? Begitulah kebanyakan calon guru bertanya pada dirinya sendiri untuk berusaha menjadi sosok seorang guru yang disukai di kelas. Calon guru berusaha menempatkan diri sebagai orang yang menarik perhatian anak didiknya sehingga kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan baik. Di bawah inilah kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru.
Untuk konteks Indonesia, dewasa ini telah dirumuskan syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Pada pasal 10 undang-undang tersebut disebutkan bahwa kompetensi guru harus memenuhi persyaratan tertentu antara lain harus memiliki kompetensi pokok yaitu: 


1.     Kompetensi Kepribadian

Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik di sekolah yang berupa kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi kepribadian ini mencakup kemantapan pribadi dan akhlak mulia, kedewasaan dan kearifan, serta keteladanan dan kewibawaan. Kompetensi ini bisa diukur dengan alat ukur portofolio guru / calon guru, tes kepribadian/potensi.


2.     Kompetensi Pedagogik

Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik di sekolah yang mencakup selain pemahaman dan pengembangan potensi peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta sistem evaluasi pembelajaran, juga harus menguasai “ilmu pendidikan”. Kompetensi ini diukur dengan performance test atau episodes terstruktur dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dan case based test yang dilakukan secara tertulis.  


3.     Kompetensi Profesionalan

Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pendidik di sekolah yang berupa penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Dalam hal ini mencakup penguasaan materi keilmuan, penguasaan kurikulum dan silabus sekolah, metode khusus pembelajaraan bidang studi, dan wawasan etika dan pengembangan profesi. Kompetensi ini diukur dengan tertulis baik multiple choice maupun essay.


4.     Kompetensi Sosial

Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik di sekolah untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini diukur dengan portofolio kegiatan, prestasi dan keterlibatan dalam berbagai aktivitas.

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html